TEORI KOMUNIKASI JARUM HIPODERMIK

Teori Komunikasi Jarum Hipodermik adalah teori komunikasi yang menyatakan bahwa media massa memiliki pengaruh langsung dan kuat terhadap khalayak. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa media massa dapat “menyusup” ke dalam pikiran khalayak dan mengubah sikap dan perilaku mereka.

Teori Komunikasi Jarum Hipodermik muncul pada awal abad ke-20, ketika media massa mulai berkembang pesat. Pada masa itu, media massa dianggap sebagai alat yang ampuh untuk memengaruhi opini publik. Para pendukung teori ini berpendapat bahwa media massa dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda dan memanipulasi khalayak.

Namun, teori ini kemudian banyak dikritik oleh para peneliti komunikasi. Mereka menemukan bahwa pengaruh media massa terhadap khalayak tidak sesederhana yang dikemukakan oleh teori Jarum Hipodermik. Khalayak tidak selalu menerima begitu saja pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa. Mereka seringkali menyaring dan mengolah pesan-pesan tersebut sebelum memutuskan untuk mengubah sikap atau perilaku mereka.

Dengan demikian, teori Komunikasi Jarum Hipodermik tidak lagi dianggap sebagai teori yang valid. Namun, teori ini masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemikiran tentang komunikasi massa. Teori ini telah membantu para peneliti komunikasi untuk memahami bagaimana media massa dapat memengaruhi khalayak, dan bagaimana khalayak merespons pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa.

Beberapa kritik terhadap teori Komunikasi Jarum Hipodermik meliputi:

  • Media massa tidak memiliki pengaruh yang langsung dan kuat terhadap khalayak. Khalayak seringkali menyaring dan mengolah pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa sebelum memutuskan untuk mengubah sikap atau perilaku mereka.
  • Media massa tidak dapat memanipulasi khalayak. Khalayak memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan membuat keputusan sendiri.
  • Teori Komunikasi Jarum Hipodermik mengabaikan peran faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi sikap dan perilaku khalayak, seperti faktor sosial, ekonomi, dan budaya.
Baca juga :  Maksimalkan Tik-tok dan SoundOn Buat Cari Cuan

Meskipun teori Komunikasi Jarum Hipodermik sudah tidak lagi dianggap valid, teori ini masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemikiran tentang komunikasi massa. Teori ini telah membantu para peneliti komunikasi untuk memahami bagaimana media massa dapat memengaruhi khalayak, dan bagaimana khalayak merespons pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa.


yX Media - Monetize your website traffic with us


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas