CALON LEGISLATIF GAGAL MENGHADAPI STRES SEBAGAI SITUASI YANG TIDAK MENYENANGKAN

Bila kita contohkan di Kota Cimahi ada 644 Calon dari 18 Partai Politik yang bertanding untuk memperebutkan kursi sebanyak 45 kursi di Kota Cimahi, berbagai macam cara dan upaya untuk memberikan kepercayaan dilakukan, namun tidak semuanya memenuhi cita cita/ harapan, sehingga ada kekecewaan yang dihadapi, jika tidak bisa menangulanginya ada beberapa bahaya yang mengancam kesehatannya, seperti kita ketahui memang sebagai mahluk social maupun individu maupun monodualisme kita tidak lepasdari stress dalam kesehariannya, sama seperti sebuah sistem, jika unsur-unsur atau elemen mengalami gangguan ada system yang tidak berjalan maka akan terjadi dalam tubuhnya berbagai macam kesehatan dapat menyerangnya apapun Profesi

  •  Baik di dalam inpra struktur politik maupun inpra struktur politik selalu berhubungan dengan masyarakat dan mereka akan menemukan karakteristik individu yang berbeda-beda sehingga kemungkinan stress bisa terjadi
  • Banyak harapan, banyak cita-cita, ingin cepat direalisasikan sedangkan segala sesuatunya banyak kekurangan akibatnya stress

 Stres

Suatu proses dalam rangka menilai suatu peristiwa sebagai suatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan; & individu merespon peristiwa itu baik pada level fisiologis, emosional, kognitif & tingkah laku.

   (feldman, 1989)

Istilah mengenai stres

Stres psikologis  (psychological stress)

Merupakan istilah dalam membahas stres yang dihubungkan dengan bagaimana kita menerima & beradaptasi dengan dorongan & peristiwa yang sifatnya membuat individu merasakan stres.

Pembedaan jenis stres berdasar efeknya (bernard, 1968)

Eustress (good stress) merupakan stres yang menimbulkan stimulasi & kegairahan, sehingga memiliki efek yang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya.

Distress  merupakan stres yang memunculkan efek yang membahayakan bagi individu yang mengalaminya, seperti : tuntutan yang tidak menyenangkan/berlebihan yang menguras energi individu sehingga membuatnya menjadi lebih mudah jatuh sakit.

Stressor

Baca juga :  IKA Unjani menyalurkan Bantuan Bencana Alam Gempa di Kabupaten Bandung, bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Induk Cikopo Purwakarta dan PERI Unjani (Persatuan Istri-Istri Unjani)

Sesuatu peristiwa / keadaan yang menimbulkan stress → stressful event (peristiwa yang memberikan tekanan)

                sesuatu / peristiwa / keadaan dapat menimbulkan tekanan tertentu bagi individu dengan intensitas yang berbeda → tergantung penilaian & respon individu pada peristiwa/keadaan tersebut.

Faktor-faktor  yang mempengaruhi stres

→ gabungan dari faktor internal (individu) & eksternal (sosial)

  • Sosial
  • Individual

Sosial

  • Jumlah peristiwa yang menjadi stressor, kemunculannya secara bersamaan
  • Situasi tertentu, misal : dengan siapa kita hidup, seberapa lama kita mengalami stres tersebut

Individual

  • Karakteristik kepribadian individu → misal : pemarah, ambisius, agresif
  • Kemampuan dalam menyelesaikan masalah & beradaptasi dengan stres → intelegensi, fleksibilitas berpikir, banyak akal
  • Harga diri (self esteem)
  • Bagaimana individu menerima / mempersepsikan peristiwa yang potensial memunculkan atres
  • Toleransi terhadap stres → tergantung pada : kondisi kesehatan, tingkat kecemasan

Prolonged stress  (stres berkepanjangan)

Apa yang terjadi jika kita mengalami stres dalam waktu yang lama ?

Tiga tingkatan reaksi individu ketika mengalami stres :

Reaksi alarm (the alarm reaction)

Tingkat / taraf resistan (the stage of resistance)

Tingkat / taraf sangat keletihan (the stage of exhaustion)

1. Reaksi alarm (the alarm reaction)

Merupakan respon darurat awal terhadap agen pembangkit stres → respon fisiologis & psikologis

Respon fisiologis  : perubahan yang kompleks pada kimiawi tubuh & jasmani yang menghasilkan simtom yang serupa tanpa memperhatikan tipe stressornya — beberapa orang dengan penyakit yang berbeda mengeluhkan gejala yang umum, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot / sendi, kehilangan nafsu makan, & perasaan lelah terus menerus.

Respon psikologis  : meningkatnya perasaan cemas, bangkit & mengerahkan mekanisme pertahanan diri     — bertambah gelisah, sulit tidur / tidak nyenyak, dirundung kesedihan.

                defens yang sering digunakan : denial, rasionalisasi

2. Tingkat / taraf resistan  (the stage of resistance)

Baca juga :  Media Sosial

Tingkat dimana tubuh telah mampu beradaptasi dengan stres yang berkepanjangan → menghilangnya simtom fisiologis tapi terjadi peningkatan sekresi pada glandula & organ tubuh tertentu → rendahnya resistensi / daya tahan terhadap infeksi → “penyakit adaptasi” — hipertensi, tukak lambung (selye, 1974) & kecemasan kronis, individu menjadi neurotik dengan sistem defens yang kaku.

3. Tingkat / taraf sangat keletihan
(the stage of exhaustion)

Tingkat ini akan muncul jika stres terus berlanjut → akibatnya : pertahanan tubuh hancur, energi untuk beradaptasi terkuras habis, tanda-tanda fisiologis terhadap stres muncul kembali → penuaan, kematian & terganggu secara psikologis (jadi psikotik).

Tipe-tipe stres psikologis

Dapat dengan mudah membuat perbedaan, tetapi sulit memisahkan berbagai bentuk stres yang dialami individu.

  • Tekanan (pressure)
  • Frustasi (frustration)
  • Konflik
  • Cemas

Tekanan (pressure)

Bersumber dapat dari : dalam (misal : ambisi) atau luar diri (misal : kompetisi di lingkungan), bahkan gabungan keduanya.

Apabila terlalu keras menuntut diri sendiri –perilaku self-defeating– diri kita kalah dengan tuntutan kita sendiri yang berlebihan (contoh : pada orang perfeksionis)

Tekanan lingkungan lainnya : menghadapi ujian, tagihan hutang

Frustasi (frustration)

Muncul karena : adanya hambatan terhadap motif / perilaku kita dalam mencapai tujuan

Dapat muncul akibat tidak adanya objek tujuan yang sesuai (misal : saat lapar, tidak ada makanan)

Adanya penundaan (misal : menunggu lampu lalu-lintas hijau)

Adanya rintangan sosial (misal : ingin jadi juara menyanyi tapi tidak pernah punya kesempatan)

Sumber frustasi

Dari dalam diri individu

Tidak punya kemampuan

Rendahnya komitmen

Rendahnya kepercayaan diri

Perasaan bersalah

Karakteristik individu : jenis kelamin, warna kulit

Tingkat frustasi tertentu merupakan bagian dari proses pertumbuhan (contoh : masa remaja – matang fisik & seksual sehingga ingin independen, padahal secara ekonomi masih dependen dengan orang tua)

Baca juga :  Gangguan Sistem di Delta Airlines Berlanjut, CrowdStrike dan Microsoft Menolak Tanggung Jawab

Frustasi dapat menimbulkan kemarahan & perilaku agresif, semakin rendah toleransi kita terhadap frustasi maka semakin mudah kita untuk cenderung menjadi agresif.

Konflik

Muncul ketika individu berada dalam kondisi di bawah tekanan untuk merespon dua atau lebih dorongan yang saling bertentangan secara simultan / bersamaan.

Konflik dibedakan berdasar nilai dari masing-masing pilihan; jika pilihannya memiliki tujuan yang positif bagi individu maka dinamakan sebagai approach tendency. Sedangkan jika pilihannya memiliki tujuan negatif dinamakan avoidance tendency.

Macam-macam konflik :

1. Approach-approach conflict

                dua pilihan yang masing-masing memiliki alternatif yang diinginkan.

2. Avoidance-avoidance conflict

                dua pilihan yang sama-sama memiliki konsekuensi negatif

3. Approach-avoidance conflict

                satu objek memiliki konsekuensi positif maupun negatif

4. Double approach-avoidance conflict

                dua alternatif yang sama-sama punya konsekuensi positif & negatif

Cemas

Perasaan samar-samar, rasa yang tidak mudah untuk merasakan bahaya di masa yang akan datang.

Simtom cemas : jantung berdebar, ketegangan otot, keringat dingin.

Secara psikologis dianggap wajar jika dalam intensitas yang normal, karena merupakan tanda alarm yang memperingatkan kita bahwa bahaya sudah dekat & membangkitkan kita untuk meresponnya secara tepat.

Stres terhadap kecemasan dipelajari & berfungsi dalam hubungannya dengan perasaan aman.

Kecemasan taraf ringan-sedang : menstimulasi individu menjadi lebih waspada & responsif pada situasi yang membutuhkan perhatian lebih → facilitating anxiety

Kecemasan yang berlebihan : memperburuk performa kita  → debilitating anxiety

Beda kecemasan
 dan rasa takut

Rasa takut ; jika merasa terancam pada sesuatu yang spesifik & jelas letaknya

Cemas : lebih subjektif & umum ancamannya, lebih stressful → ancaman tidak diketahui objek & efeknya; lebih mudah terakumulasi sehingga membuat berkurangnya kesadaran & memburuknya performa kita.

1 thought on “ CALON LEGISLATIF GAGAL MENGHADAPI STRES SEBAGAI SITUASI YANG TIDAK MENYENANGKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas