Di tengah gemerlapnya kehidupan urban Jepang, terdapat fenomena sosial yang menarik perhatian banyak orang, yaitu para pengungsi warnet. Istilah ini mengacu pada individu-individu yang menggunakan kafe internet atau warnet sebagai tempat tinggal mereka.
Sering dikaitkan dengan gelandangan modern, yang berbeda dengan gambaran tradisional tentang gelandangan yang tidur di jalanan atau di bawah jembatan. Para pengungsi warnet biasanya tidak memiliki tempat tinggal tetap dan memilih untuk tinggal di warnet karena biayanya yang relatif murah dan fasilitasnya yang memadai. Di warnet, mereka dapat mengakses internet, mandi, dan tidur di kursi atau bilik kecil yang disediakan.
Seperti gaya hidup backpacker, hanya saja dengan nuansa yang lebih serius dan mendesak. Para backpacker biasanya berkeliling dunia dengan anggaran terbatas dan tinggal di tempat-tempat murah seperti hostel.
para pengungsi warnet sering kali tidak dalam posisi memilih gaya hidup tersebut sebagai pilihan, melainkan karena keterpaksaan ekonomi atau situasi pribadi yang sulit.