Jamur sihir adalah sekelompok jamur yang mengandung senyawa aktif secara psikologis, seperti psilosibin, psilocin, dan baeocystin.Meskipun efek halusinasi yang ditimbulkannya menarik perhatian, penggunaan jamur sihir tidak bebas risiko dan dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahaya dan konsekuensi dari konsumsi jamur sihir sebelum mempertimbangkannya,konsumsi yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan mental, panik, kecemasan, dan bahkan psikosis. Selain itu, jamur sihir juga dapat menimbulkan efek samping fisik seperti mual, muntah, dan diare,.Penelitian menemukan dua spesies baru jamur halusinogen di Afrika Selatan yang dipaparkan dalam artikel ilmiah ini merupakan kontribusi signifikan bagi pengetahuan kita tentang keanekaragaman dan evolusi genus Psilocybe. Identifikasi spesies baru dalam genus ini, meskipun berbeda dari kerabat terdekatnya,dalam kelompok taksonomi ini.
Gambar Psilocybe maluti (kiri) dan Psilocybe ingeli (kanan). Spesies ini termasuk dalam genus Psilocybe, yang mengandung beberapa jamur psikoaktif yang paling terkenal. CULLEN TAYLOR CLARK
Psilocybe ingeli pertama kali ditemukan pada tahun 2023 tumbuh di padang rumput yang diperkaya dengan kotoran sapi di provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan oleh ahli mikologi Otodidak, Talan Moult, yang merupakan salah satu penulis penelitian tersebut. Para penulis dalam penelitian tersebut menulis bahwa ukuran jamur yang sangat kecil dan berbentuk setengah bola pada tutupnya tidak sesuai dengan deskripsi jamur Afrika Selatan.