Serbuan Impor Murah Bikin Konfeksi Rumahan Kelimpungan

Penurunan drastis jumlah pesanan di industri konfeksi Indonesia, khususnya di wilayah Tangerang, telah mengakibatkan sejumlah pengusaha gulung tikar. Iskak, seorang mantan pemilik pabrik konfeksi di Cipadu, menjadi salah satu korbannya.

Persaingan dengan produk impor dan pergeseran perilaku konsumen ke platform online menjadi faktor utama penyebab permasalahan ini. Para pengusaha konfeksi yang sebelumnya mengandalkan pasar tradisional seperti Pasar Cipulir dan Tanah Abang, kini harus berjuang keras untuk bertahan di tengah dominasi e-commerce.

Selain persaingan dengan produk impor dan pergeseran perilaku konsumen ke platform online, faktor-faktor lain seperti:

  • Keterbatasan akses terhadap teknologi: Banyak pengusaha konfeksi, terutama skala kecil dan menengah, masih kesulitan mengadopsi teknologi modern dalam proses produksi. Hal ini membuat mereka sulit bersaing dengan produsen besar yang lebih efisien.
  • Kurangnya dukungan pemerintah: Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung industri tekstil dan pakaian jadi, implementasinya di lapangan masih belum optimal. Para pengusaha seringkali menghadapi kendala birokrasi dan kesulitan mendapatkan akses permodalan.
  • Fluktuasi harga bahan baku: Kenaikan harga bahan baku seperti kain, benang, dan aksesoris secara signifikan meningkatkan biaya produksi. Hal ini membuat produk lokal menjadi kurang kompetitif di pasaran.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak, antara lain:

Pemerintah:

  • Meningkatkan dukungan terhadap UMKM: Pemerintah perlu memberikan kemudahan akses permodalan, pelatihan, dan teknologi bagi UMKM di sektor konfeksi.
  • Menerapkan kebijakan proteksi: Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan proteksi terhadap produk dalam negeri, misalnya melalui bea masuk yang lebih tinggi untuk produk impor.
  • Memperkuat kerjasama dengan pelaku industri: Pemerintah perlu melibatkan pelaku industri dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
Baca juga :  Persyaratan administrasi yang ketat membuat Aa Maulana gagal maju dalam Pilkada Bandung Barat. Masalah ijazah yang belum tuntas menjadi batu sandungan dalam pencalonannya

Pelaku industri:

  • Meningkatkan inovasi: Para pengusaha perlu terus berinovasi untuk menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai tambah.
  • Memperkuat jaringan: Kerjasama antar pengusaha konfeksi dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.
  • Mengadopsi teknologi: Penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk.

Konsumen:

  • Mendukung produk lokal: Konsumen dapat berkontribusi dengan memilih produk-produk konfeksi lokal yang berkualitas.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas