Rahimi juga menekankan bahwa atlet tidak seharusnya dipaksa memilih antara keyakinan/agama mereka atau olahraga mereka. “Inilah yang dipaksa dilakukan oleh para atlet Prancis,” tambahnya.
Kritik Rahimi terhadap Prancis bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ia telah mengecam keputusan Prancis untuk melarang jilbab di Olimpiade Paris. Kini, menjelang laganya pada hari Jumat, Rahimi kembali menyerang Prancis atas keputusan yang dianggapnya tidak adil.
Sementara itu, Australia telah mengirim tim tinju terbesarnya ke Olimpiade Paris, dengan 12 petarung yang lolos ke ajang tersebut. Rahimi merupakan salah satu dari mereka, dan ia siap untuk mempertahankan haknya untuk mengenakan jilbab selama pertarungannya.Dalam postingan terbarunya di Instagram, Rahimi menekankan bahwa penampilan, etnis, atau agama tidak seharusnya menjadi alasan untuk diskriminasi dalam olahraga. “Tidak peduli bagaimana penampilan atau pakaian Anda, apa etnis Anda atau agama apa yang Anda ikuti,” tulisnya. “Kami semua berkumpul untuk mencapai satu mimpi itu. Untuk bersaing dan menang. Tidak ada yang harus dikecualikan. Diskriminasi tidak diterima dalam olahraga, khususnya di Olimpiade dan apa artinya.”
Rahimi juga menggemakan komentar sebelumnya yang dia buat tentang posisi Prancis. “Ini ada hubungannya dengan undang-undang di Prancis,” kata Rahimi dalam posting media sosial yang lebih tua. “Untungnya saya masih bisa berpartisipasi dalam jilbab saya, yang sangat saya syukuri. Tapi itu sangat disayangkan bagi para atlet di Prancis karena itu tidak ada hubungannya dengan kinerja mereka. Itu seharusnya tidak menghalangi Anda menjadi seorang atlet.”
Kritik Rahimi terhadap Prancis bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ia telah mengecam keputusan Prancis untuk melarang jilbab di Olimpiade Paris. Kini, menjelang laganya pada hari Jumat, Rahimi kembali menyerang Prancis atas keputusan yang dianggapnya tidak adil.Dewan Negara Prancis menegakkan larangan pesepakbola wanita mengenakan jilbab selama pertandingan pada Juni 2023 setelah larangan tersebut diberlakukan oleh Federasi Sepak Bola Prancis.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama menyuarakan keprihatinan tentang konsekuensi dari memblokir wanita berjilbab untuk berpartisipasi dalam olahraga.
Amnesty International mengatakan larangan semacam itu telah mengakibatkan konsekuensi mental dan fisik yang negatif bagi perempuan dan menyebabkan ‘penghinaan, trauma dan ketakutan’.Rahimi menekankan bahwa penampilan, etnis, atau agama tidak seharusnya menjadi alasan untuk diskriminasi dalam olahraga. “Tidak peduli bagaimana penampilan atau pakaian Anda, apa etnis Anda atau agama apa yang Anda ikuti,” tulisnya. “Kami semua berkumpul untuk mencapai satu mimpi itu. Untuk bersaing dan menang.
Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia di
publik dan bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai situasi terkini.
Untuk informasi yang lebih lengkap dan akurat, disarankan untuk merujuk pada
sumber-sumber resmi.
(HijauWorkShop)
- Krisis Ekonomi Indonesia: Paradoks Meningkatnya Pinjaman OnlineMeskipun sedang berada di tengah krisis ekonomi, Indonesia telah menyaksikan lonjakan pinjaman online, khususnya yang menggunakan metode “Beli Sekarang Bayar Nanti” (BNPL) atau Bayar Nanti
- Mengungkap Terduga Jurnalis Mafia,Prof. Juhriyansyah DalleSeorang profesor, yang diidentifikasi sebagai Prof. Juhriyansyah Dalle, telah dituduh sebagai “jurnalis mafia” yang telah memanipulasi sistem akademik
- Suku Kajang, Lebih Dekat dengan Kehidupan Harmonis dengan AlamDi tengah-tengah kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati, ada satu suku di Sulawesi Selatan yang telah memegang teguh prinsip keharmonisan manusia dengan alam selama ratusan tahun
- Kementerian Pendidikan Naikkan Penghasilan Dosen dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 44 Tahun 2024Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen.
- Dukungan IKASI (Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani) Kepada Prodi Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani dalam Kompetisi Jembatan NasionalIKASI (Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani) memberikan dukungannya kepada Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani dalam upaya mereka untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Jembatan Nasional (KJI)
- IKA Unjani menyalurkan Bantuan Bencana Alam Gempa di Kabupaten Bandung, bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Induk Cikopo Purwakarta dan PERI Unjani (Persatuan Istri-Istri Unjani)Bandung, tim dari Bidang Penanggulangan Bencana IKA Unjani bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Induk Cikopo Purwakarta dan PERI Unjani memberikan bantuan gempa
- Shuttle Bus Berbahan Bakar Sampah Inovasi Ramah Lingkungan di Kota JogjaSi Thole, sebuah shuttle bus yang dikelola oleh Forum Komunitas Kawasan Alun-Alun Utara (FKKAU) dan terjadi dengan Pemkot Jogja, kini tengah menjalani masa uji coba
- Tujuh Dosen UGM Masuk 2% Ilmuwan Terbaik Dunia 2024Universitas Stanford dan Elsevier merilis daftar 2% Ilmuwan Terbaik Dunia 2024, yang menampilkan tujuh dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Update Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024 Peningkatan Profesi, Karir, dan Pendapatan DosenMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, telah menandatangani Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
- Merevolusi Pengelolaan Sampah dengan Solusi Berbasis AImemanfaatkan AI dan machine learning untuk mengoptimalkan pemilahan sampah
- Gili Pasir Lombok Timur lukisan alam yang sempurnaTersembunyi di pesisir tenggara Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat sebuah pulau mistis yang mulai populer sejak ajang MotoGP 2021 di Mandalika. Gili Pasir, pulau sementara yang hanya muncul saat air surut
- Gempa Berkekuatan 4,5 Magnitudo Mengguncang Wilayah SukabumiRabu, 2 Oktober 2024, pukul 08.09 WIB, wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diguncang oleh gempa berkekuatan 4,5 magnitudo
- Seni Menulis Tangan yang HilangSalah satu keuntungan menulis tangan adalah melibatkan banyak indra, termasuk penglihatan, pendengaran, dan sentuhan
- Kontroversi Seputar Gelar Doktor Kehormatan Raffi Ahmad dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) ThailandArtis Indonesia Raffi Ahmad baru-baru ini menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand, yang menuai kontroversi di kalangan netizen.
- Favian Ahza Putra Sobar Raih Emas di World Skills Competition 2024Favian Ahza Putra Sobar, alumni SMKN 1 Cimahi, berhasil membawa pulang medali emas dari ajang bergengsi World Skills Competition (WSC) 2024 yang diselenggarakan di Lyon
- AMD Ryzen AI 300 Series dan Kompatibilitasnya dengan Aplikasi AI Generasi TerbaruAMD Ryzen AI 300 Series telah membuat gebrakan di industri teknologi dengan kinerja dan kemampuannya yang mengesankan
- Generasi YOLO, FOMO, dan FOPODi era digital yang semakin berkembang, gaya hidup generasi milenial dan Gen Z terus berubah, dipengaruhi oleh tiga tren utama
- Strategi Pemerintah dan Data Terbaru Jaga Kelas Menengah agar Tidak Jatuh MiskinPemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga jutaan kelas menengah di Indonesia agar tidak jatuh miskin
- Pembubaran Diskusi digelar oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grandkemang Diduga Sudah TerencanaPolisi masih mendalami apakah aksi pembubaran diskusi di Hotel Grandkemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9/2024) dilakukan secara terencana atau tidak
- 10 Chatbot AI Teratas Tahun 2024Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi chatbot AI semakin populer karena kemampuannya untuk berinteraksi dengan pengguna secara cerdas dan intuitif
- “Doom Spending” Tren yang Mengkhawatirkan di Kalangan Generasi Z dan MilenialDoom Spending mengacu pada tindakan pengeluaran yang sembrono tanpa berpikir dua kali. Ini adalah mekanisme penanganan bagi individu yang merasa pesimis terhadap ekonomi dan masa depan mereka.
- Delegasi Indonesia Walk Out di Sidang Majelis Umum PBBmomen yang menarik perhatian dunia terjadi di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat. Sejumlah utusan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, memilih untuk keluar (walk out) ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hendak memulai pidatonya.