Kho Ping Hoo adalah seorang penulis Indonesia yang terkenal dalam genre cerita silat. Dia lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada tanggal 17 Agustus 1926 dan meninggal dunia pada tanggal 22 Juli 1994. Kho Ping Hoo dikenal luas karena kontribusinya bagi literatur fiksi silat Indonesia, khususnya yang bertemakan Tionghoa Indonesia. Selama 30 tahun, ia telah menulis sedikitnya 120 judul cerita, termasuk serial Pecut Sakti Bajrakirana dan serial Badai Laut Selatan. Cerita-cerita Kho Ping Hoo banyak diterbitkan dalam bentuk buku, komik, dan adaptasi visual lainnya.
Kho Ping Hoo tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Pada tahun 2020, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 10 penulis terbaik di dunia oleh majalah Time. Kho Ping Hoo juga pernah menerima penghargaan dari pemerintah Indonesia, termasuk Bintang Mahaputera, penghargaan tertinggi untuk warga negara Indonesia.
Kho Ping Hoo meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi dunia sastra Indonesia. Cerita-cerita mereka telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah membantu generasi muda Indonesia memahami lebih banyak tentang budaya Tionghoa dan Jawa. Meskipun Kho Ping Hoo sudah tiada, karya-karyanya masih terus dihormati dan disukai oleh pembaca di seluruh dunia.
Ternyata Desta Mahendra memang merupakan cucu dari Kho Ping Hoo, seorang penulis kenamaan Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya yang bergenre fiksi pencak silat. Kho Ping Hoo lahir di Sragen, Jawa Tengah, Indonesia, pada tahun 1926 dan meninggal dunia pada tahun 1994. Ia dikenal atas kontribusinya terhadap sastra Indonesia, khususnya dalam genre fiksi silat, yaitu salah satu jenis fiksi pencak silat yang berasal dari Indonesia.
Desta Mahendra atau dikenal juga dengan nama Deddy Mahendra Desta, lahir di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, pada tahun 1977. Ia merupakan anak kedua dari Prakosa Hadiwijaya dan Tina Prakosa. Menurut Desta sendiri, kakeknya, Kho Ping Hoo, merupakan tokoh sastra dan budaya Indonesia, dan fakta tersebut telah ia ungkapkan dalam beberapa wawancara dan penampilan publik.
Patut dicatat bahwa meskipun Desta Mahendra adalah cucu dari Kho Ping Hoo, ia tampaknya tidak terlibat langsung dalam dunia sastra seperti kakeknya. Sebaliknya, ia telah mengukir namanya sebagai presenter dan entertainer di Indonesia.
Bernostalgia sambil membaca karya-karya beliau
- Krisis Ekonomi Indonesia: Paradoks Meningkatnya Pinjaman OnlineMeskipun sedang berada di tengah krisis ekonomi, Indonesia telah menyaksikan lonjakan pinjaman online, khususnya yang menggunakan metode “Beli Sekarang Bayar Nanti” (BNPL) atau Bayar Nanti
- Mengungkap Terduga Jurnalis Mafia,Prof. Juhriyansyah DalleSeorang profesor, yang diidentifikasi sebagai Prof. Juhriyansyah Dalle, telah dituduh sebagai “jurnalis mafia” yang telah memanipulasi sistem akademik
- Suku Kajang, Lebih Dekat dengan Kehidupan Harmonis dengan AlamDi tengah-tengah kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati, ada satu suku di Sulawesi Selatan yang telah memegang teguh prinsip keharmonisan manusia dengan alam selama ratusan tahun
- Kementerian Pendidikan Naikkan Penghasilan Dosen dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 44 Tahun 2024Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen.
- Dukungan IKASI (Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani) Kepada Prodi Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani dalam Kompetisi Jembatan NasionalIKASI (Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani) memberikan dukungannya kepada Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Achmad Yani dalam upaya mereka untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Jembatan Nasional (KJI)
Saya termasuk penggemar beratnya π₯Ίππ