Tiongkok Tiba-tiba Mengganti Komandan Laut Cina Selatan Saat Ketegangan Meningkat

Dilansir dari bloomberg.com,Tiongkok telah melantik dan memerintahkan militer baru untuk wilayah selatannya, setelah terjadi ketegangan di  Laut Tiongkok Selatan memicu suasana semakin memanas dengan AS dan sekutunya. Jenderal Wu Yanan , yang lahir pada Agustus 1962, telah ditunjuk untuk mengepalai Komando Wilayah Selatan, sebuah laporan media pemerintah China mengungkapkan pada hari Rabu.

Wu, yang memiliki pengalaman di pasukan darat, sebelumnya menjabat sebagai komandan Komando Teater Pusat yang bertanggung jawab untuk mempertahankan Beijing. Ia menggantikan Wang Xiubin yang berusia 60 tahun, yang tidak ada alasan resmi yang diberikan untuk kepergiannya.

Komando Teater Selatan mengawasi strategi militer di Laut Cina Selatan, di mana klaim wilayah Beijing telah disengketakan oleh tetangganya. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menolak saham Tiongkok di hampir seluruh perairan, dan memperkuat kerja sama militer dengan AS.

Langkah ini terjadi setelah tahun yang penuh gejolak bagi militer Tiongkok, yang merayakan hari jadinya yang ke-97 pada hari Kamis. Pasukan terbesar di dunia berdasarkan jumlah personel aktif telah terperosok dalam skandal korupsi yang berdampak pada pejabat hingga mantan Menteri Pertahanan Li Shangfu dan mantan komandan angkatan laut Komando Teater Selatan Ju Xinchun .

Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan upaya yang lebih besar untuk membangun sistem perbatasan pada pertemuan pekan ini, di tengah pertemuan dengan India dan di Laut Cina Selatan. Beijing juga memperluas ekspornya pada drone pada hari Rabu, ketika Washington mengancam Tiongkok dengan sanksi karena memberikan Moskow dengan barang-barang penggunaan ganda yang katanya memperkuat upaya medan perang Rusia di Ukraina .

Ketegangan dengan AS Meningkat

Langkah Tiongkok ini dianggap sebagai tantangan bagi AS dan sekutunya, yang telah meningkatkan kehadiran militernya di Laut Tiongkok Selatan. Presiden AS Joe Biden telah menegaskan komitmen AS untuk menjaga kebebasan navigasi dan keamanan di wilayah tersebut.

Dengan demikian, ketegangan antara Tiongkok dan AS di Laut Tiongkok Selatan diperkirakan akan meningkat. Kedua negara telah terlibat dalam beberapa insiden di wilayah tersebut, termasuk bentrokan antara kapal perang AS dan kapal penjaga pantai China pada bulan Oktober lalu.

Sementara itu, Filipina telah memperkuat kerja sama militernya dengan AS, termasuk melalui latihan militer bersama di Laut China Selatan. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menegaskan bahwa Filipina tidak akan mengakui klaim wilayah Tiongkok atas hampir seluruh perairan di Laut Cina Selatan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Group What'Apps
Saluran Media Aluni Ika UNJANI
Lewat ke baris perkakas