Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Selat Sunda

Selat Sunda, yang memisahkan Provinsi Banten di Pulau Jawa dan Provinsi Lamp ung di Sumatera, menjadi sorotan karena potensi gempa megathrust yang dapat memicu tsunami besar. Penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli dari kampus ternama di Indonesia menegaskan bahwa Jawa dan Sumatera akan mengalami tsunami besar jika gempa megathrust terjadi.

Menurut penelitian yang berjudul “On The Potential for Megathrust Earthquake and Tsunamis Off The Southern Coast of West Java and Southeast Sumatra, Indonesia”, prediksi ketinggian tsunami saat guncangan gempa megathrust dapat mencapai 34 meter. Ini merupakan ancaman serius bagi wilayah-wilayah yang berada di sekitar Selat Sunda.

Image Property by The Balisun

Wilayah-Wilayah yang Terdampak

Penelitian lain yang dilakukan oleh Wahyu Kurniawan, Daryono, IDK Kerta, dan Triwinugroho dalam tulisan di PENDIPA Journal of Science Education mengungkap bahwa ada 22 kecamatan di Banten, Lampung, dan Jawa Barat yang terdampak megathrust. Berikut adalah daftar kecamatan yang terdampak:

Di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten: Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cikeusik, Carita, Pagelaran, Labuan (termasuk Pulau Panaitan) Di Provinsi Banten: Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, Cilograng, Anyar, Cinangka Di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung: Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Utara.Di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung: Kecamatan Cukuh Balak (Pulau Tabuan), Kelumbayan (Kabupaten Tanggamus bagian timur)Dampak Gempa Megathrust

Image Property By Tempo

Dampak gempa megathrust Selat Sunda dapat sangat dahsyat, termasuk:

Kerusakan Infrastruktur

Gempa bumi berkekuatan besar dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur penting lainnya.


Korban Jiwa

Gempa dan tsunami dapat menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar, terutama di daerah-daerah padat penduduk di pesisir.

Gangguan Ekonomi

Kerusakan infrastruktur dan korban jiwa dapat mengganggu aktivitas ekonomi di wilayah terdampak, termasuk sektor pariwisata dan perikanan.

Krisis Kemanusiaan

Gempa dan tsunami dapat menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan banyak orang kehilangan tempat tinggal, akses ke air bersih, dan layanan kesehatan.

Mengingat potensi bahaya yang begitu besar, berbagai upaya mitigasi telah dan terus dilakukan, antara lain:

Pemantauan dan Peringatan Dini.

BMKG terus memperkuat sistem pemantauan gempa dan tsunami, serta mengembangkan sistem peringatan dini yang cepat dan akurat.

Edukasi dan Pelatihan

Masyarakat di wilayah rawan perlu mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana gempa dan tsunami, termasuk cara evakuasi yang aman dan tindakan yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah bencana.

Penguatan Infrastruktur,

Bangunan dan infrastruktur di daerah rawan gempa perlu didesain dan dibangun dengan standar tahan gempa yang ketat. Selain itu, perlu dibangun fasilitas evakuasi yang memadai, seperti jalur evakuasi dan tempat penampungan sementara.

Riset dan Pengembangan,

Penelitian lebih lanjut tentang Megathrust Selat Sunda diperlukan untuk memahami lebih baik mekanisme dan potensi bahayanya, sehingga dapat dilakukan prediksi dan mitigasi yang lebih efektif.

Tempo.co.
The Bali Sun
Jawa Pos
Landuse.id



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas