Sektor manufaktur Indonesia terpojok, Apindo ungkap data mengejutkan

Industri manufaktur Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang berat. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menyatakan bahwa Indonesia kehilangan salah satu pasar tujuan ekspor yang terpenting, yakni Eropa. Hal ini disebabkan oleh perjanjian perdagangan bebas (free trade) antara Indonesia dan Eropa yang belum selesai selesai selama delapan tahun.

“Perjanjian perdagangan bebas kita dengan Eropa sudah delapan tahun enggak selesai-selesai,” kata Bob Azam. “Hal ini membuat produk-produk dalam negeri dikenai tarif agar bisa masuk pasar Eropa, sehingga produk-produk dalam negeri menjadi tidak kompetitif.”

Menurut Bob Azam, produk-produk yang terpukul terutama tekstil dan alas kaki. Selain itu, sektor manufaktur juga harus menghadapi masuknya barang-barang dari Cina. Defisit perdagangan Indonesia dengan Cina terus meningkat pesat, sehingga pemerintah harus mencari keseimbangan.

Sementara itu, Perekonomian Negeri Tirai Bambu kini juga tengah tertekan karena kenaikan tarif impor di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Produksi mereka berlangsung terus menerus, sehingga Cina mengalami kelebihan pasokan dan mencari pasar-pasar baru selain di Eropa dan AS. Salah satunya, Indonesia. “Mereka mencari pasar yang bisa menerima produk-produk mereka,” kata Bob Azam.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pencapaian Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 kembali anjlok. Hal tersebut disebabkan oleh banjir barang impor murah yang hingga saat ini belum berhasil dibendung.

PMI manufaktur Indonesia pada bulan ini tercatat 48,9, turun 0,4 poin dari Juli 2024 yang sebesar 49,3. Menurut rilis S&P Global, kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 dipengaruhi oleh penurunan output dan permintaan baru yang paling tajam sejak Agustus 2021. Permintaan asing juga turun semakin cepat hingga paling tajam sejak Januari 2023. “Sekali lagi kami tidak kaget dengan kontraksi lebih dalam industri manufaktur Indonesia,” kata Agus Gumiwang.

Sumber:

  • Tempo, “Sektor Manufaktur Terpukul, Apindo: Indonesia Kehilangan Pasar Ekspor di Eropa”
  • Kementerian Perindustrian, “Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia Agustus 2024”
  • S&P Global, “PMI Manufaktur Indonesia Agustus 2024”


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas