Penyalahgunaan tanaman kecubung di Kota Banjarmasin menimbulkan korban jiwa

Tanaman kecubung (Datura stramonium) dikenal luas akan keindahan bunganya yang khas berbentuk terompet.Namun, di balik keindahannya, tanaman ini menyimpan bahaya yang cukup serius bagi kesehatan manusia.Hal ini disebabkan oleh kandungan zat-zat kimia tertentu yang bersifat toksik atau beracun.

Penting untuk ditekankan bahwa penyalahgunaan kecubung tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus penyalahgunaan zat psikoaktif. Penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mendorong penyalahgunaan kecubung juga perlu dilakukan. Dengan memahami akar permasalahan, diharapkan dapat dikembangkan intervensi yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Zat Berbahaya dalam Kecubung
Tanaman kecubung mengandung kelompok senyawa alkaloid tropana, yaitu:

  • Atropin: Zat ini bekerja dengan menghambat reseptor asetilkolin di sistem saraf parasimpatis. Efeknya dapat menyebabkan detak jantung meningkat, mulut kering, pupil melebar, dan penglihatan kabur.
  • Hioscyamine: Senyawa ini memiliki efek yang serupa dengan atropin, namun dengan potensi toksisitas yang sedikit lebih tinggi.
  • Scopolamine: Zat ini bekerja pada sistem saraf pusat, menyebabkan halusinasi, disorientasi, dan bahkan amnesia. Scopolamine sering disebut sebagai “obat kebenaran” karena dapat membuat seseorang menjadi lebih terbuka dan jujur, namun efek sampingnya sangat berbahaya.

Konsumsi bagian manapun dari tanaman kecubung, baik itu daun, bunga, biji, atau buahnya, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, antara lain:

  • Gangguan sistem saraf: Halusinasi, delirium, disorientasi, kejang, hingga koma.
  • Gangguan jantung: Detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung.
  • Gangguan pencernaan: Mual, muntah, diare, dan sembelit.
  • Dehidrasi: Mulut kering, kulit kering, dan haus yang berlebihan.
  • Kerusakan organ: Ginjal dan hati.
  • Kematian: Dalam kasus yang parah, keracunan kecubung dapat menyebabkan kematian.
  • Efek jangka panjang: Selain efek akut yang muncul segera setelah konsumsi, keracunan kecubung juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ tubuh dan gangguan kesehatan mental.
Baca juga :  CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Paris

3 thoughts on “Penyalahgunaan tanaman kecubung di Kota Banjarmasin menimbulkan korban jiwa

  1. Namanya udah serem serem Gan eh masih di konsumsay nekad kali..nih nama namanya thornapple, moon flower, hell’s bells, devil’s trumpet, devil’s weed, tolguacha, Jamestown weed, stinkweed, locoweed, pricklyburr, false castor oil plant, and devil’s cucumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas