Tempat Istirahat Terakhir yang Ramah Bumi

Dilansir dari greennetwork.id,Pernahkah Anda berpikir tentang dampak lingkungan dari pemakaman? Di balik tradisi pemakaman konvensional yang sakral, ternyata tersimpan dampak negatif bagi lingkungan. Penggunaan bahan kimia berbahaya seperti formaldehida dalam proses pengawetan jenazah dan peti mati logam yang sulit terurai menjadi ancaman serius bagi tanah dan air. Padahal, pemakaman adalah proses yang erat kaitannya dengan alam.

Image property by liputan6.com

Meski masih sedikit, pemakaman ramah lingkungan mulai populer di berbagai lokasi di dunia. Dalam praktiknya, pemakaman ramah lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, di antaranya:

  • Pemakaman Natural (Natural Burials), yang mendorong keluarga menggunakan kain kafan serta perawatan jenazah yang minim bahan kimia.
  • Pemakaman Konservasi (Conservation Burial), yang mendorong keluarga untuk menguburkan jenazah pada suatu lahan khusus yang umumnya berupa hutan konservasi, di mana jenazah akan dimakamkan secara sederhana dan keluarga atau pengunjung dapat menanam pohon sebagai tanda kuburan seseorang.
  • Pengomposan Jenazah (Human Composting), yang cara kerjanya mirip dengan proses pengomposan pada umumnya, namun menggunakan teknologi dan etika perawatan khusus. Metode ini, selain ramah lingkungan, juga menghemat lahan untuk pemakaman karena tidak dibutuhkan lahan yang luas.
  • Aquamation (Water Cremation), yaitu kremasi jenazah menggunakan 95% air dan 5% sodium hidroksida. Hasil dari kremasi air ini adalah bubuk yang berasal dari tulang jenazah, sama seperti yang dihasilkan dalam proses kremasi konvensional. Perbedaannya, kremasi air tidak menghasilkan emisi karbon dan membutuhkan energi lebih sedikit. Sama seperti pengomposan jenazah, kremasi air juga tidak membutuhkan lahan untuk pemakaman.

Di tengah krisis iklim yang memaksa kita untuk bertindak lebih dalam menjaga kelestarian lingkungan, konsep pemakaman ramah lingkungan ini mungkin dapat utamakan. Konsep ini juga perlu didukung dengan konsep berkabung yang sederhana, tidak bermewah-mewah, serta minim limbah, dan berfokus pada upacara mengingat dan mengenang mendiang.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas