100 Botol Sampanye dari Masa Lalu, Ungkap Rahasia Laut Baltik

Di Lansir dari ABC News, Sebuah tim penyelam menemukan bangkai kapal abad ke-19 di lepas pantai Swedia yang “penuh dengan berbagai artefak bersejarah” ,dan 100 botol sampanye.Bangkai kapal itu ditemukan di Laut Baltik, sekitar 20 mil laut dari pantai Swedia, oleh tim penyelam teknis Polandia dari kelompok Baltictech.
“Kami menemukan kapal layar abad ke-19 dalam kondisi sangat baik, penuh dengan sampanye, anggur, air mineral, dan porselen,” kata penyelam Baltictech Tomasz Stachura dalam siaran pers minggunya.

Image Property By ABC news

Stachura menjelaskan bahwa sulit untuk menghitung dengan tepat jumlah minuman sampanye yang ditemukan. Penemuan ratusan botol ini memberikan gambaran yang sangat berharga tentang perdagangan maritim pada abad ke-19.

Menariknya, bukan alkoholnya yang menggelitik minat para penyelam, melainkan air mineral dalam botol tanah liat, yang menurut Stachura “diperlakukan hampir seperti obat dan baru sampai ke meja makan kerajaan” pada abad ke-19.

“Nilainya begitu besar sehingga pengangkutannya dikawal oleh polisi,” tambah Stachura.

Para sejarawan menetapkan bahwa cap pada air mineral, yang berasal dari merek Jerman Selters, diproduksi antara tahun 1850 dan 1867, menurut Stachura, yang telah berhubungan dengan merek tersebut, yang masih beroperasi hingga kini.

“Pabrik tembikar tempat air itu dibotolkan juga ada, dan kami sedang menghubungi mereka untuk mengetahui rincian lebih lanjut,” kata Stachura.

Image property by ABC news

Ketika tim pertama kali melihat bangkai kapal melalui sonar pada 11 Juli, mereka meyakini itu adalah kapal penangkap ikan, menurut Stachura.

“Kami sudah setelah satu penyelaman hari itu dan pada awalnya, ada keraguan apakah akan ada orang yang mau turun,” kata Stachura, sebelum menambahkan sesama penyelam Marek Cacaj dan Pawel Truszynski memutuskan untuk mengambil risiko yang sekarang bersejarah.

Untuk saat ini, bangkai kapal tetap berada di Laut Baltik di luar perairan ekonomi, menurut Stachura, yang berkolaborasi terkait bangkai kapal dengan Yayasan Marie-Stella-Maris, Universitas Södertörn, dan Profesor Johan Rönnby,
yang bertanggung jawab atas semua penelitian bawah air di Swedia.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas