Perawat Indonesia Hijrah ke Singapura untuk Mendapatkan Gaji dan Peluang yang Lebih Baik

Dalam tren yang sedang naik daun, perawat Indonesia semakin memilih untuk meninggalkan tanah air mereka untuk bekerja di Singapura. Fenomena ini telah meningkat selama lebih dari setahun, sejak Indonesia pertama kali mulai mengirim perawat ke Singapura melalui agen perekrutan. Pemerintah Indonesia kini berencana untuk mengerahkan lebih banyak perawat untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di negara kepulauan tersebut.

Dalam pertemuan dengan mitranya dari Singapura, Tan See Leng, pada Senin (5/2/2024), Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ida Fauziyah menyampaikan harapannya agar perawat Indonesia dapat mengisi kekosongan tenaga kesehatan di Singapura. Untuk mewujudkannya, kementeriannya tengah mempersiapkan pengiriman perawat terdaftar dan bersertifikat yang telah lulus ujian Singapore Nursing Board (SNB) yang diselenggarakan di Jakarta.

“Kami berharap peluang ini terus terbuka, sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Singapura, terutama dengan semakin meningkatnya jumlah warga lanjut usia,” kata Fauziyah seperti dikutip Antara.

Eksodus perawat Indonesia ke Singapura tidak mengherankan, mengingat gaji dan tunjangan menarik yang ditawarkan oleh sistem layanan kesehatan Singapura. Menurut laporan Straits Times, gaji bulanan rata-rata perawat di Singapura adalah sekitar SGD 4.500 (sekitar Rp45 juta), yang jauh lebih tinggi daripada gaji rata-rata perawat di Indonesia, yang sekitar Rp5-7 juta per bulan.

Namun, brain drain di sektor kesehatan Indonesia menjadi perhatian. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia kekurangan sekitar 100.000 perawat, dengan rasio hanya 1,4 perawat per 1.000 penduduk, yang lebih rendah dari rasio yang direkomendasikan WHO yaitu 2,5 perawat per 1.000 penduduk.

Keputusan pemerintah Indonesia untuk mengirim lebih banyak perawat ke Singapura dipandang sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan negara itu sendiri. Dengan mengekspor bakat keperawatannya, Indonesia dapat memperoleh devisa yang berharga dan memperoleh pengalaman dalam standar perawatan kesehatan internasional.

Namun, apa artinya ini bagi sistem layanan kesehatan Indonesia sendiri? Akankah negara ini mampu mempertahankan perawat terbaik dan tercerdasnya, atau akankah mereka terus tergoda oleh lampu-lampu gemerlap dan gaji besar di Singapura?

Menurut laporan terbaru dari Jakarta Post, pemerintah Indonesia berencana untuk menaikkan gaji perawat di negara ini menjadi Rp 10-15 juta per bulan, sebagai upaya untuk mempertahankan mereka. Namun, masih harus dilihat apakah ini akan cukup untuk membendung gelombang perawat yang pindah ke Singapura.

Karena permintaan layanan kesehatan terus meningkat di kedua negara, satu hal yang jelas,masa depan layanan kesehatan di Indonesia dan Singapura saling terkait erat. Pertanyaannya adalah, bagaimana kemitraan ini akan membentuk lanskap layanan kesehatan di tahun-tahun mendatang?

Sumber:

Antara
Straits Times
Organisasi Kesehatan Dunia
Jakarta Post



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

New Report

Close

Lewat ke baris perkakas